"Kalau di aku, sekali sudah h+1, harus sudah kirim rekapan buat pelunasan karena itu masih separuh jalan buat bongkar. Jadi sisa baarangku sudah tak bawa pulang sama anak buah, sebagian masih ada," ungkapnya.
Namun, apabila pihak keluarga pengantin ngeyel atau enggan melunasi biaya nikah, dirinya tak mau membongkar tenda.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan wanita tersebut agar pihak keluarga ditegur oleh kampung lantaran tenda tetap berdiri.
"Tapi nanti kalau gak mau bayar, aku gak mau ngelanjutin bongkar, terutama tendanya. Biar dia dimarahi orang kampung karena tendanya gak dibongkar, kan kita gak dimarahin," ujarnya.
Drama pengantin susah melunasi biaya nikah tersebut langsung menuai komentar dari warganet. Beberapa diantaranya ikut sedih atas nasib yang menimpa penyedia layanan pernikahan tersebut.
"Malu-maluin. Pingin pesta pernikahan tapi gak bisa bayar. Ditagih malah ngeyel," kata Libra.
"Kalau gak punya uang jangan hajatan. Jadilah seperti orang Karo Medan, pelunasan dulu baru hajatan. Mau rugi atau tekor harus lunas," balas Haris.
"Biasanya dikasih keringanan sampai 3 hari habis acara, tunggu gak capek, reda semua jadi enak nagihnya," timpal Mamay.
Telah disukai hampir 5 ribu kali, klik DI SINI untuk menyaksikan drama viral seputar pernikahan tersebut.
Baca Juga: MUA Ditodong Emak-emak Minta Bedak Buat Si Bayi, Takut Kena Sawan Pengantin