Kapal itu juga membawa 25 ton asam nitrat, yang bocor dan kemudian terbakar. Para pejabat yakin kobaran api menghancurkan sebagian besar dari hampir 1.500 kontainer di dalamnya.
Kepala Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut Dharshani Lahandapura mengatakan kerusakan ekologis masih terus dipantau, tetapi dia yakin itu adalah "yang terburuk dalam hidup saya".
Rajapaksa meminta Australia untuk membantu mengevaluasi kerusakan ekologis di pulau itu, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di Asia Selatan.
Sri Lanka telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kebakaran kapal itu. Polisi mengatakan bahwa kapten dan chief engineer, keduanya warga negara Rusia, serta perwira ketiga, telah diinterogasi.
Pengadilan telah memerintahkan pada hari Selasa paspor ketiganya disita, sambil menunggu penyelidikan.