Mi Instan di Puncak Rp 54 Ribu, Fadli Zon: Kenapa Harga Kopi di Starbuck Tak Disoal?

Kamis, 03 Juni 2021 | 16:13 WIB
Mi Instan di Puncak Rp 54 Ribu, Fadli Zon: Kenapa Harga Kopi di Starbuck Tak Disoal?
Fadli Zon umumkan menjaminkan diri untuk penangguhan penahanan HRS. - (YouTube/FadliZonOfficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dan itu semua di rasakan sangat mahal karena kurangnya penghasilan, coba kalau rata-rata penghasilan rakyat Indonesia lebih, makmur dan sejahtera saya rasa gak ada tuh yang mempersoalkan. Asalkan masih mampu untuk di bayar. Bukan begitu pak," bela warganet.

"Beda pasar om. Yang satu pasarnya sudah siap membayar berapa pun harga secangkir kopi, satunya siap membayar dengan hanya selembar uang kertas dalam dompetnya," kata warganet.

"Untuk kenyamanan konsumen dan pedagang pemerintah musti mewajibkan semua dagangan di kasih daftar harga. Jadi nggak ada yang menipu atau merasa tertipu. Mau dia hargai sejuta mie rebus kalau suka sama suka ada daftar harga nggak masalah," saran warganet.

"Kalau rakyat yang jual dengan harga mahal diributkan tapi mereka boleh menjual dengan harga selangit," celutuk warganet.

Viral! Harga Mie Instan Pakai Telur di Puncak Bogor Rp 54 Ribu

Viral, harga Mie Instan di Puncak Bogor mahal harganya Rp54 ribu beredar di media sosial, Rabu (2/6/2021).

Dalam nota pembayaran atau bill di suatu tempat kedai Jalan Raya Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu menunjukkan harga Mie Instan pakai telor harganya Rp54 ribu.

Foto nota pembayaran itu di Puncak Bogor viral setelah diunggah akun instagram Infodepok_id, yang menunjukkan harga-harga pembayaran seperti Mie Instan pakai telur dan lainnya.

Dalam nota yang beredar tersebut, tertulis harga 2 porsi mie instan rasa soto pakai telur dipatok dengan harga Rp 54 ribu yang artinya 1 porsi Rp 27 ribu. Padahal di nota tersebut tertulisnya harga 1 porsinya ditulis Rp 18 ribu.

Baca Juga: Viral Lelaki India Datang ke Kantor Pakai Tabung Oksigen, Tak Boleh Cuti!

Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI