PPN Sembako Tak Masuk Akal, PKS: Berhentilah Uji Kesabaran Rakyat

Kamis, 10 Juni 2021 | 14:44 WIB
PPN Sembako Tak Masuk Akal, PKS: Berhentilah Uji Kesabaran Rakyat
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. (Dok. DPR)

Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah membatalkan rencana pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang kebutuhan pokok. Menurutnya, pemerintah seharusnya peka dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

Sehingga pemerintah diminta untuk tidak menguji kesabaran dengan merencanakan kebijakan tidak pro rakyat, semisal pengenaan PPN untuk sembako.

"Berhentilah menguji kesabaran rakyat dengan membuat kebijakan yang tidak masuk akal," kata Netty kepada wartawan, Kamis (10/06/2021).

Kebijakan pajak untuk sembako disebut tidak masuk akal lantaran hanya menambah beban rakyat. Terlebih di kondisi pandemi Covid-19.

Netty mengatakan saat ini banyak masyarakat  yang hidup susah karena penghasilan menurun bahkan kehilangan pekerjaan, daya beli masyarakatpun ikut merosot. Dengan pengenaan PPN, harga sembako bakal mengalami kenaikkan dari sebelumnya.

Tentunya kata Netty kenaikkan harga kebutuhan pokok itu semakin membebani masyarakat yang sedang terengah-engah karena dampak pandemi.

"Ini kebijakan yang  tidak pro-rakyat," kata Netty.

Marena itu Netty meminta pemerintah berpikir keras untuk mencari sumber pendapatan negara, di luar pengenaan PPN untuk sembako.

"Jangan cari cara mudahnya saja. Apakah pemerintah sudah tidak tahu lagi cara mencari sumber pendapatan negara kecuali dengan menarik pajak dari rakyat? Sembako pun  dipajaki dan dinaikkan nilai pajaknya," kata Netty.

Baca Juga: Pemerintah Rencana Naikkan PPN Sembako, Netizen: Makasih Udah Bikin Tercekik!

PPN Sembako Masih Dibahas

Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menambah objek pajak untuk menambah pundi-pundi pendapatan negara. Salah satu hal yang sedang dibahas adalah menjadikan bahan pokok atau sembako sebagai obyek pajak pertambahan nilai (PPN).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor mengatakan hingga saat ini wacana tersebut masih dalam tahap penggodokan bersama-sama dengan pihak terkait.

"Perlu kami sampaikan bahwa sampai saat ini rancangan mengenai tarif PPN dan skema yang mengikutinya masih menunggu pembahasan," kata Neil saat dihubungi suara.com, Rabu (9/6/2021).

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perpajakan Yustinus Prastowo mengatakan, tak ada negara mana pun di dunia ini tak butuh uang, apalagi ditengah pandemi Covid-19. Namun, kata dia, pemerintah sendiri tidak akan membabi buta dalam mengambil kebijakan terkait perpajakan 

"Tapi kok sembako dipajaki? Pemerintah kalap butuh duit ya? Kembali ke awal, nggak ada yang tak butuh uang, apalagi akibat hantaman pandemi. Tapi dipastikan pemerintah tak akan membabi buta. Konyol kalau pemulihan ekonomi yang diperjuangkan mati-matian justru dibunuh sendiri. Mustahil!" kata Yustinus dalam akun Twitter miliknya, Rabu (9/6/2021), Suara.com sudah diberi izin untuk mengutipnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI