Suara.com - Pimpinan jemaah Salamullah, Lia Aminuddin atau akrab disapa Lia Eden meninggal dunia, Jumat (9/4/2021) lalu. Ia dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara beberapa hari setelahnya.
Abu jenazah wanita yang lahir pada 21 Agustus 1947 tersebut dilarung di sekitar kawasan Pantai Ancol Jakarta Utara, Senin (12/4/2021).
Kendati sempat menuai pro kontra karena aliran yang didirikannya, Lia Eden ternyata pernah mendapat segudang penghargaan dari berbagai pihak.
Daftar penghargaan Lia Eden pendiri kerajaan Tuhan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Perpustakaan Nasional RI, Rabu (23/6/2021).
Lia Eden sebelumnya dikenal sebagai pengusaha bunga kering. Kemahirannya dalam merangkai bunga kering tak terpisahkan dari nasib sang suami yang masyk penjara.
Suami Lia Eden dikabarkan ditahan pada 1974 karena sehubungan dengan peristiwa Malari. Sejak saat itu, dia mulai mengembangkan kemampuan merangkai bunga kering.
"Setiap menjenguk suaminya bunga. Lia mencari akal agar bunga itu tahan lebih lama," tulis keterangan akun itu seperti dikutip Suara.com.

Lia Eden melakukan berbagai cara agar bunga bisa awet di tangan suami yang mendekam di balik jeruji besi. Salah satunya menjadikan bunga tersebut sebagai hiasan yang diselipkan di halaman-halaman buku.
Ternyata momen tersebut membuat Lia Eden terinspirasi dan kemudian memulai karir sebagai perangkai bunga kering.
Baca Juga: Viral Lapak Wanita Dirusak Pedagang Sebelah: Saya Cuma Jualan, Apa Salahnya
Sebagai perangkai bunga kering, Lia Eden bahkan dikabarkan ikut berpartisipasi memberikan pengajaran kepada para napi untuk membuat kreasi serupa.