Bocah di Daerah Konflik Diajari Bunuh Orang Sebelum Mereka Bisa Menghitung

Rabu, 30 Juni 2021 | 12:28 WIB
Bocah di Daerah Konflik Diajari Bunuh Orang Sebelum Mereka Bisa Menghitung
Anak-anak di wilayah konflik [DW]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 130 orang dibantai di Burkina Faso oleh sekelompok bocah berusia belasan tahun pada awal Juni silam, lapor PBB. Tragedi itu adalah bukti teranyar maraknya keterlibatan anak-anak dalam beragam konflik di dunia.

Anak-anak di kawasan konflik lebih dulu belajar melakukan kejahatan kemanusiaan, sebelum bisa menghitung. Kesimpulan muram itu disampaikan Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfeld, di hadapan Dewan Keamanan PBB, Senin (28/6), antara lain dengan merujuk kepada kasus di Burkina Faso.

Dalam tragedi itu, pelaku "rata-rata berusia antara 12 hingga 14 tahun,” kata Linda.

Mereka menyerbu sebuah desa di kawasan Sahel, dan melakoni adegan horor, di mana "bocah membunuh bocah, anak-anak membantai anak-anak."

Selama masa dinasnya sebagai diplomat konflik, Linda mengaku telah sering bertemu korban perang, tapi pengalaman anak-anaklah yang "paling membuat patah hati.”

"Anak-anak akan menceritakan sesuatu yang tidak seharusnya dialami seorang bocah, entah itu ditodong senjata, diperkosa, dipaksa membunuh saudara sendiri, orang tua sendiri,” kisahnya.

Seringkali, "anak-anak ini belum setinggi senapan yang mereka bopong.”

Meski melakukan kejahatan kemanusiaan, serdadu anak-anak tetap digolongkan sebagai korban perang.

Dan dalam hal ini, "kita belum berbuat cukup,” bahkan 25 tahun setelah PBB membentuk badan yang fokus mengurusi anak korban perang, kata Linda.

Baca Juga: Penampakan Sumur Neraka Tempat Setan Kumpul di Yaman

Bocah di daerah konflik "tantangan terbesar” bagi dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI