Oblat Maria Tak Bernoda telah mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menyediakan semua catatan kecuali Codex Historicus, atau catatan harian, yang sedang didigitalkan, dan catatan personel, yang sedang dicari panduan hukumnya.
Beaulieu mengatakan berita tentang anak-anak yang meninggal di lembaga asimilasi kejam yang dijalankan oleh gereja-gereja atas nama pemerintah Kanada itu bukanlah hal baru dan sudah diketahui selama beberapa generasi.
Pernah menjadi sekolah asrama terbesar di Kanada, sekolah Kamloops beroperasi dari 1890 hingga 1978 dan pada suatu waktu memiliki sebanyak 500 siswa.
Penemuan kuburan itu mengguncang Kanada, mendorong pencarian di tempat lain dilakukan dan memaksa masyarakat Kanada untuk menentang perlakuan genosida di negara mereka terhadap masyarakat adat.
Sejak itu, penemuan serupa telah diumumkan di Cowessess First Nation di Saskatchewan dan dekat Cranbrook, British Columbia, di antara lokasi-lokasi lain.
Sementara pemerintah Kanada dan beberapa uskup Kanada telah meminta maaf, tidak ada permintaan maaf dari paus, terlepas dari peran penting yang dimainkan Gereja Katolik di sekolah-sekolah yang sebagian besar dikelola gereja itu. (Sumber: Antara/Reuters)