"Akhirnya mau enggak mau daripada kami enggak makan. Terus ibaratnya enggak ada kerjaan juga kan," kata dia.
Jurus Pemulung Tangkal Covid
Dia mengaku belum pernah melihat ada pemulung yang terpapar Covid-19. Menurutnya, kebanyakan pemulung jatuh sakit karena lelah berjibaku dengan sampah.
"Cuma ada satu dua yang meriang. Mungkin meriang-meriang kecapean meriang urat terus diurut, terus dia minum obat anti linu segala macam, ya Alhamdulillah sembuh," kata Dede.

Dia pun mengaku memiliki cara jitu untuk menangkal bahaya covid-19, yakni dengan rajin meminum air putih dan makan tepat waktu.
"Kami rajin-rajin minum air putih aja di sini jangan telat makan insyallah. Karena saya masker stand by bila mana keluar dari daerah sini, saya pakai masker masuk pabrik pun saya pakai masker," ujarnya.
Memulung Sejak Muda
Di tengah gunungan sampah di PTSP Bantar Gebang, Suara.com pun sempat menyaksikan saat Dede dengan pemulung lainnya sibuk mencari barang bekas atau plastik yang layak untuk dirupiahkan.
Meski dihajar terik matahari, Ade yang mengenakan topi caping tampak serius mencari dan memasukkan barang-barang bekas atau plastik ke keranjang yang digendong di punggung belakang.
Baca Juga: Bikin Terharu, Seorang Pemulung Beli Hewan Kurban Pakai Uang Rp 2 Ribuan
Dede pun menceritakan sejak pertama kali menjadi pemulung yang sudah kebal dengan bau sampah di Bantar Gebang.
"Awalnya mah kemari pengin tahu bagaimana sih cara orang-orang pemulung ini bekerja untuk menghasilkan uang itu bagaimana caranya," kata Dede.