Karena tak ada perubahan, Juita kembali dibawa ke pusmesmas, Sabtu 17 Juli. Sama seperti kunjungan pertama, tidak ada rujukan dan hanya diberikan vitamin.
"Esok harinya, Minggu, kondisi istri saya drop. Saya langsung bawa di menuju Rumah Sakit Cantia di Desa Tompaso Baru. Di sana diobservasi, HB istri saya tinggal 2,4. Jadi dirujuk ke RSUP Kandouw Manado. Tapi di perjalanan, Juita meninggal," kata Michael.
Michael menuturkan, dirinya adalah pendukung program vaksinasi covid-19 oleh pemerintah.
Tapi, Michael menegaskan menyesalkan pemerintah dan pihak terkait tak responsif serta memberikan pemahaman kepada warga bila ada gejala sakit pasca-vaksin.
"Saya berharap kejadian yang menimpa istri saya tidak lagi terjadi di tempat-tempat lain," harap Michael.
Sementara Satuan Tugas Penanganan Covid-10 Sulut mengakui belum mengetahui kasus tersebut.
"Kalau ada kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI), prosedurnya harus ada laporan data valid. Kami perlu waktu untuk menginvestigasi kalau ada kejadian," kata Merry Pasorong, anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sulut.