Virusnya juga cukup berbeda, sehingga para peneliti percaya bahwa SARS-CoV-2 ini bukan keturunannya. Namun sebaliknya, diduga bahwa beberapa prekursor SARS-CoV-2 yang tidak diketahui melompat ke inang perantara dan inang ini menularkan virus ke manusia.
Dan sayangnya, perantara ini belum dapat diidentifikasi. Sejumlah hewan seperti trenggiling, anjing, bahkan ular telah diusulkan sebagai inang perantara yang memungkinkan, tetapi tidak ada yang terbukti.
3. Pasar di Wuhan menjadi tempat penyebaran
Banyak kasus pertama Covid-19 yang berkaitan dengan Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan. Para peneliti awalnya menduga bahwa pasar ini merupakan tempat virus berpindah dari hewan ke manusia.
Namun ketika para peneliti menguji produk hewani yang dijual di pasar, tidak ada yang dinyatakan positif SARS-CoV-2. Kemudian hasil investigasi WHO yang dirilis pada bulan Maret lalu menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara pasar Huanan dengan asal usul virus yang dapat dibuat.
4. Lab khusus untuk meneliti virus corona
Tidak lama setelah pandemi Covid-19 dimulai, banyak orang mencatat bahwa Wuhan juga merupakan rumah dari laboratorium virologi terkemuka, yang dikenal sebagai Institut Virologi Wuhan. Di sana, para peneliti mempelajari coronavirus, keluarga virus yang juga termasuk virus penyebab penyakit akut parah sindrom pernapasan (SARS), dan juga sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Laboratorium itu adalah laboratorium "keamanan hayati level 4" pertama di China, yang berarti telah memenuhi kriteria untuk menangani patogen paling berbahaya di dunia. Satu kelompok di laboratorium, yang dipimpin oleh ahli virologi Shi Zhengli, berfokus pada virus corona.
Kemudian mereka menemukan kemungkinan asal mula wabah SARS pertama yang terjadi pada tahun 2003. Kelompok tersebut juga telah mengidentifikasi virus RaTG13.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Foto Jadwal Perilisan Varian Covid-19, Benarkah?
5. Penyebaran alami vs kebocoran laboratorium