Di saat yang sama Saudi menerapkan beberapa peraturan baru yang dinilai lebih ramah pada bisnis, sesuai dengan Visi 2030 yang dicanangkan Bin Salman pada 2015 untuk mengurangi ketergantungan negara pada minyak dengan membuka sumber-sumber pendapatan baru.
Terbaru pada Juli lalu Arab Saudi mengizinkan restoran, pusat perbelanjaan, dan bisnis lain untuk tetap buka meski sudah saatnya salat 5 waktu.
"Hari-hari yang tidak nyaman itu kini sudah berakhir," tulis sebuah artikel di media online Arab News menyambut keputusan bersejarah tersebut.
Menurut The Post dengan melemahkan institusi-institusi keagamaan di Saudi, Bin Salman tidak saja sedang melibas lawan-lawannya, tetapi di saat yang sama dengan sangat ambisius mengubah kontelasi pembagian kekuasaan antara ulama dan umara yang menjadi dasar pendirian Kerajaan Saudi. [Reuters/BBC]