Prabowo Gembar-gembor Kesejahteraan Anak di Hari Buruh, KPAI Soroti Kasus Keracunan MBG

Jum'at, 02 Mei 2025 | 12:39 WIB
Prabowo Gembar-gembor Kesejahteraan Anak di Hari Buruh, KPAI Soroti Kasus Keracunan MBG
Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di peringatan May Day atau Hari Buruh, Kamis (1/5/2025). (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto turut menyinggung kesejahteraan anak-anak Indonesia saat hadir dalam demo peringatan Hari Buruh Internasional di Silang Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Prabowo menekankan tidak boleh ada anak Indonesia yang kelaparan serta memastikan setiap anak bisa sekolah.

Pernyataan itu dapat sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang justru memotret fakta sebaliknya.

Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Anak, Jasra Putra mengatakan, bahwa belakangan justru terjadi peristiwa berulang anak alami keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG).

"Makanan dan kandungannya yang menyebabkan siswa sakit masih terjadi. Tentu ini harus menjadi perhatian kita semua, karena ini direncanakan akan di konsumsi semua anak, setiap hari, yang berdampak langsung kepada proses peyelenggaraan pendidikan di manapun anak berada, baik di sekolah dan luar sekolah," kata Jasra melalui keterangannya, Jumat (2/5/2025).

Sejak program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025, KPAI mengunjungi pelaksanaannya di beberapa daerah yaitu Jakarta, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

KPAI mencatat dalam kurun waktu 3 bulan sejak program MBG berjalan, tercatat sedikitnya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG yang dibagikan kepada siswa di beberapa daerah. Atau

Sepuluh daerah itu di antaranya, Cianjur Jawa Barat, Sukoharjo Jawa Tengah, Batang Jawa Tengah, Semarang Jawa Tengah, Pandeglang Banten, Empat Lawang Sumatera Selatan, Kupang NTT, Sumba Timur NTT, Bombana Sulawesi Tenggara dan Nunukan Kalimantan Utara.

Jasra menyampaikan bahwa dampak keracunan makanan akan memengaruhi aktifitas anak secara keseluruhan, baik di rumah maupun lingkungan.

"Termasuk juga dampaknya akan di terima keluarga, yang kita tahu menjadi bagian dari hal penting berlangsungnya kelancaran pendidikan. Seperti diketahui Ibu hamil dan anak menyusui juga akan menjadi penerima manfaat program MBG," imbuhnya.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Keracunan MBG Bukan Kasus Biasa, Ini Peringatan Keras dari CISDI

Dari berbagai peristiwa itu, lanjut Jasra, anak menjadi pihak yang paling dirugikan. Karena langsung pada turunnya modal kesehatan anak yang cepat, baik secara fisik dan psikis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI