Pada 1817, aristrokat dan penemu asal Jerman tersebut kemudian membuat dua roda yang ia pasang pada sebuah bingkai dan terdapat setang sebagai kendali.
Ia kemudian memberi nama Laufsmaschine yang berarti mesin berjalan dan menjadi cikal bakal desain sepeda hingga saat ini.
![Ilustrasi draisienne hasil temuan Karl von Drais.[WIKIMEDIA COMMONS/Hélène Rival]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/04/62736-ilustrasi-draisienne-hasil-temuan-karl-von-draiswikimedia-commonshelene-rival.jpg)
Sepeda yang pertama kali dibuat Drais berbobot 23 kg, memiliki dua roda yang terbuat dari kayu, dan dilengkapi tempat duduk mirip pelana kuda.
Sepeda temuan Drais tersebut juga belum dilengkapi pedal sehingga pengguna harus mendorongnya menggunakan kaki.
Dikutip dari Live Science, Drain kemudian membawa penemuannya ke Inggris dan Prancis. Di negara tersebut penemuannya menjadi terkenal.
Meskipun menemukan cikal bakal sepeda, Drais tidak mendapatkan banyak pujian atas penemuannya. Hal tersebut diklaim karena ia berada di sisi yang salah saat revolusi abad pertengahan yang melanda Eropa.
Nama Laufsmaschine juga tidak terlalu tenar, justru nama velocipede untuk versi Prancis dan draisienne yang lebih tersohor.
Drain kemudian membuat hak paten ke temuannya tersebut dan duproduksi massal di negara lain seperti Inggris Raya, Austria, Italia, dan Amerika Serikat.
Laufsmaschine juga menjadi cikal bakal dari velocipede yang kemudian terus mengalami perkembangan hingga menjadi sepeda seperti saat ini.
Baca Juga: Jelang EICMA 2021, Asosiasi Aksesoris Mobil dan Motor Italia Kemukakan Pertumbuhan Pasar