Ini Penjelasan Singkat Beda Moderna dengan Vaksin Covid-19 Lainnya

Reza GunadhaABC Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 19:03 WIB
Ini Penjelasan Singkat Beda Moderna dengan Vaksin Covid-19 Lainnya
Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jadi, bahkan jika Anda tidak menerima Moderna untuk vaksinasi utama Anda, Anda mungkin akan mendapatkannya sebagai 'booster' tahun depan.

Seperti vaksin Pfizer, vaksin ini diharapkan bisa diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, meskipun diperlukan persetujuan secara terpisah untuk ini.

Bagaimana dengan kemanjurannya?

Moderna adalah perusahaan asal Amerika Serikat dan vaksin buatannya sudah digunakan secara luas di sana, setelah izin penggunaan darurat-nya keluar pada bulan Desember.

Lebih dari 140 juta dosis vaksin Moderna telah diberikan di Amerika Serikat sejauh ini.

Pada hari Kamis lalu (05/08), Moderna mengatakan vaksin buatannya 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua.

Ini berarti hampir tidak ada perubahan dari angka kemanjuran 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis aslinya.

Data enam bulan juga menunjukkan vaksin Moderna masih memberikan perlindungan 98 persen terhadap keparahan dan 100 persen efektif mencegah kematian yang disebabkan oleh COVID-19.

Namun, data tersebut tidak memperhitungkan kinerja vaksin terhadap varian Delta yang lebih menular.

Efek samping apa yang telah dilaporkan?

Otoritas kesehatan di AS hanya memperingatkan efek samping yang relatif ringan dari vaksin Moderna.

Baca Juga: Pemprov Kepulauan Riau Siapkan Ribuan Vaksin Moderna Untuk Warga Sipil

Termasuk rasa sakit di lengan yang menerima suntikan.

Hal lainnya yang dilaporkan adalah kelelahan, nyeri otot, demam, dan kedinginan, setelah menerima suntikan.

Jika sudah disuntik Moderna, apakah masih perlu 'booster'?

Moderna berharap suntikan 'booster' lebih lanjut akan disetujui di Amerika Serikat bulan depan.

Menurut Moderna, studi dari tiga kandidat 'booster' yang berbeda diperlukan untuk menginduksi respons antibodi yang kuat terhadap varian virus COVID-19, termasuk Gamma, Beta dan Delta.

Modern mengatakan di saat dosis vaksin yang lebih tinggi mungkin memainkan peran dalam meningkatkan daya tahan, pihaknya sudah puas dengan perlindungan yang terlihat pada 'booster' dosis rendah.

Moderna telah menguji versi dosis 50 mikrogram yang lebih rendah dari vaksinnya, tetapi tidak mengesampingkan 'booster' 100 mikrogram yang juga tengah diuji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI