Kasus Pakistan, Bagaimana Bendungan Bisa Picu Suhu Panas di Kota?

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 18:02 WIB
Kasus Pakistan, Bagaimana Bendungan Bisa Picu Suhu Panas di Kota?
[DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik di Pakistan memprotes pengalihan air sungai untuk bendungan hidroelektrik, karena ikut memanaskan rata-rata suhu musim panas di kota Muzaffarabad.

Meski begitu, pemerintah bersikeras mempercepat pembangunan bendungan baru.

Saban musim panas, keluarga Khawaja Maqbool Hadieri terbiasa melepas penat di balkon rumah, ditemani hembusan hawa sejuk dari Sungai Neelum yang mengalir tak jauh di dasar lembah Muzaffarabad, Azad Kashmir, Pakistan.

Tapi belakangan "kami berkeringat deras waktu duduk di sana, walaupun ditemani kipas listrik,” kata Hadieri yang berusia 70 tahun.

Aliran air di Neelum tidak lagi sederas dulu. Dia menduga penyebabnya adalah pembangkit listrik yang mengalihkan air sungai untuk menggerakkan turbin.

Pakistan banyak menggantungkan pertumbuhan dari sungai-sungainya, terutama untuk kebutuhan air dan produksi listrik.

Di kota Muaffarabad, PLTA berkapasitas satu gigawatt itu mendulang protes penduduk sejak beroperasi 2018 silam.

Pengalihan air sungai dikeluhkan tidak hanya membuat suhu rata-rata di kota melonjak dan pasokan air menyusut, tetapi juga memperparah dampak pencemaran limbah cair yang kini dikabarkan mulai menggenang di sejumlah titik.

Namun meski mengakui dampak lingkungan, pemerintah Pakistan bersikeras mengalihkan air dari sungai kedua di Muzaffarabad, Jhelum, untuk proyek hidroelektrik lain.

Baca Juga: Laporan PBB Ungkap Dampak Perubahan Iklim Sebabkam Kekeringan Hingga Badai

Menyusutnya sungai Himalaya Sungai Neelum dan Jhelum dialiri lelehan gletser di Pegunungan Karakoum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI