China Kritik Barat: Kebijakan Hidup Bersama Covid-19 adalah Salah

Reza GunadhaABC Suara.Com
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 18:15 WIB
China Kritik Barat: Kebijakan Hidup Bersama Covid-19 adalah Salah
Laboratorium "Mata Api" sementara yang digunakan untuk pengujian Covid-19 di sebuah pusat pameran di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China, pada (28/7/2021). [STR / AFP]
A woman in a blue cap and face mask holds a needle to someone's shoulder Image: Pejabat China membantah data bahwa tingkat efikasi vaksin Sinovac hanya sedikit di atas 50 persen. AP: Mark Schiefelbein

"Vaksin itu masih efektif, saya kira, untuk mencegah kasus yang parah. Namun untuk sebuah negara yang mengejar nol kasus, adanya kasus berapa saja masih tidak bisa diterima," kata Dr Huang.

Ia mengatakan saat ini China akan tetap mempertahankan kebijakan untuk menekan kasus ke titik terendah.

"Pendekatan ini membuat orang tidak ingin berubah dan itu juga terjadi di Australia juga," katanya.

Walau ini memberikan rasa aman karena adanya penutupan perbatasan, namun menurut Dr Huang ini bisa juga  membahayakan.

"Akhirnya ketika sebuah negara menutup diri dari luar dan tidak ada pertukaran secara epidemiologis, maka akan muncul apa yang disebut kesenjangan imunitas," katanya.

"Kecuali kita terus memperbarui vaksin, maka kita akan melihat negara yang menutup diri akan rentan terhadap varian virus yang baru, yang berpotensi lebih membahayakan."

Artikel ini diproduksi dan dirangkum oleh Sastra Wijaya dari ABC News

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI