"Alangkah baiknya datang ke pusat layanan informasi. Jika seandainya keluarga pasien mungkin, kurang puas dengan pelayanan. Kita sudah sediakan tempat handling complain (pusat aduan)," ujar Okto pada wartawan.
Melansir dari unggahan pihak yang berkaitan, insiden ini diduga sebagai bentuk kekecewaan terhadap pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun.
"Papa. Mama izin ambil tanah papa untuk dokter & perawat yang nyiksa papa semasa hidup," tulis akun dalam postingan tersebut.
Postingan itu juga turut menyertakan ungkapan bahwa tidak terima atas perlakukan para tenaga kesehatan di RSUD Muhammad Sani hingga menyebut telah difitnah terpapar virus corona.
"Mama & keluarga ikhlas atas kepergian papa tetapi mama & keluarga tidak terima dunia akhirat atas perlakuan dokter dan perawat yg tangani papa & difitnah Corona," tulis akun tersebut.
Melihat unggahan ini, para warganet memberikan beragam komentar.
"Harusnya yang suka nyalahin nakes, kalau sakit jangan ke RS. Diem di rumah. Kalau pun mati nanggapnya takdir Tuhan bukan fitnah nakes macem-macem. Nakes difitnah tapi kalo sakit ngemis-ngemis minta tolong," ujar warganet.
"Ada aja yaa bales dendam segitunya," ucap warganet.
"Jadi dia gak percaya Covid? Sampai udah keluarganya meninggal masih kira difitnah Covid..," tutur warganet.
Baca Juga: Kasus Kematian Covid-19 Bertambah 1.270 Orang, Ini Sebarannya di 32 Provinsi
"Katanya ikhlas? Tapi malah ngabeungberat almarhum. Astagfirullah," tambah yang lain.