Kaka, kata Katro, sudah sempat merespons ketika salah satu pemulung. Karena diyakini sudah sadar, mereka pergi meninggalkan Kaka untuk menyelamatkan diri.
"Digoyang-goyangin (badannya) pada teriak 'kebakaran, kebakaran'. Dia sudah jawab 'hah?' gitu. Kita akhirnya sudah pergi saja kirain sudah bangun terus kabur," jelasnya.
Begitu api mulai padam, Katro mengumpulkan rekan-rekannya. Namun Kaka dan keluarga tidak ditemukan.
Akhirnya ia meminta pemadam kebakaran untuk ikut mencari Kaka di tempat mereka tidur.
"Bener saja, kan dia tidur di lantai dua, udah di bawah jasadnya. Hangus, gosong gak berbentuk lagi," pungkasnya.

Korsleting Listrik
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Jakarta Selatan, Herbert Flider Lumban Gaol mengatakan penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
Lebih lanjut Herbert mengatakan laporan kebakaran diterima sekitar pukul 03.18 WIB dini hari. Lantas sekitar pukul 04.52 WIB api sudah berhasil dilokalisir.
“Saat ini api sudah dapat dipadamkan, untuk penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” kata Herbert.
Baca Juga: Tertidur saat Kebakaran di Kemang, Kronologi Sebelum Kaka, Istri dan Anak Hangus Terbakar
Untuk memadamkan kobaran api itu, kata Herbert, sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan yang terdiri dari 13 unit pompa dan 6 unit pendukung.
“Untuk personel 95 orang,” katanya.