Meski ia mengatakan tidak tahu secara detil tentang seberapa jauh keterlibatan perempuan Indonesia di bidang sains, Rini mengatakan melihat adanya peningkatan.
"Sekarang lebih sering kita dengar bahwa para ahli di bidang STEM adalah perempuan, seperti teman-teman saya Dr. Sri Safitri dari Telkom Indonesia dan Profesor Eniya Dewi dari BPPT.
STEM adalah singkatan dari science, technology, engineering, and mathematics, atau bidang studi sains.
"Mereka sangat aktif dalam bidang-bidang yang mereka tekuni, yaitu keamanan siber dan teknik dan juga menjadi inspirasi bagi yang lain di Indonesia, terutama bagi siswa perempuan," kata Rini.
Rini belum pernah mengajar di universitas di Indonesia, tapi dari pengalamannya ia melihat persamaan dari dunia pendidikan di Malaysia dan Australia.
"Yang saya lebih suka di Australia [adalah] mahasiswa benar-benar diberikan support dalam menuntut ilmu."
"Kalau mereka menemui masalah, universitas-universitasnya siap dengan segala macam bantuan, termasuk bantuan finansial dan support dalam kesehatan mental.
"Kesehatan mental para sivitas akademia, seperti dosen-dosen, juga sangat diperhatikan, terutama dalam kondisi pandemi saat ini," katanya.
Baca Juga: Sepasang Kekasih Terpergok Berhubungan Seks di Tebing Curam, Warganet Geli