Menurutnya, hal ini disebabkan oleh masyarakat yang banyak tidak mau melakukan isolasi terpusat atau dirawat di rumah sakit, padahal kondisinya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.
"Bisa jadi masih ada warga yang terinfeksi Covid-19 yang tidak ditangani dengan cepat atau masih melakukan isolasi mandiri di rumah dalam keadaan yang tidak memadai," ungkap Wiku.
Wiku meminta masyarakat mengikuti arahan dari tenaga kesehatan atau satgas Covid-19 setempat agar mau diisolasi di tempat isolasi terpusat demi kesembuhannya sendiri.
"Mohon kepada pemda yang angka kematiannya tinggi untuk melakukan perbaikan, khususnya Jawa Tengah, Lampung, Gorontalo, Bali, dan Bengkulu," tegasnya.
Diketahui, saat penambahan kasus konfirmasi positif terus menurun, angka kematian pasien Covid-19 masih tinggi di atas seribu per harinya.
Padahal tempat-tempat isolasi terpusat seperti wisma atlet, asrama haji, atau balai desa, bahkan rumah sakit saat ini mulai kosong ditinggal pasien yang sudah sembuh.
Kemudian, ada tambahan 35.082 orang yang sembuh sehingga total menjadi 2.606.164 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif turun 17.014 menjadi 273.750 orang, dengan jumlah suspek mencapai 260.434 orang. Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 185.852 spesimen dari 123.844 orang yang diperiksa hari ini.
Total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 30.870.419 spesimen dari 20.699.341 orang. Tercatat sudah 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota yang terinfeksi virus Covid-19.
Data kemarin, positif 3.989.060 orang, 290.764 orang kasus aktif, 3.571.082 orang sembuh, dan meninggal 127.214 jiwa.
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 Masih Meningkat, Jateng Paling Tinggi Nasional