“Dalam kejadian ini menurut informasi, dua orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, lima orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang ABK lainnya dinyatakan hilang,” ujarnya.
Setelah mendapat informasi, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan SROP Ambon. Pada pukul 12.35 WIT, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan Pos SAR Tual tentang cuaca ekstrim yang terjadi di Perairan Maluku Tenggara dan sekitarnya. Selain itu, Basarnas Ambon juga telah berkoordinasi dengan Lantamal IX Ambon dan Guspurla Ambon terkait pengarahan KRI Layaran yang sementara melaksanakan patroli di Perairan Kepulauan Aru.
Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat KM Hentri terbakar ada 30 orang ABK melompat dan menyelamatkan diri ke dalam air, hingga hanyut terbawa arus sekitar 20 mil dari Pulau Molu.
Kemudian pada Senin, 6 September 2021 sekitar pukul 13.00 WIT, lima ABK berhasil ditemukan Kapal Motor Pencari Telur Ikan yang berasal dari Pulau Tanimbar. Lima ABK tersebut selanjutnya dievakuasi ke Desa Mun, Pulau Tanimbar untuk perawatan medis.
Informasi dari seorang korban yang selamat, ada 30 ABK melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal yang terbakar. Namun lantaran tingginya gelombang, menyebabkan mereka terpisah dan hilang.
Berikut daftar nama-nama kru KM Hentri:
- Ardian Rahman asal Sukabumi (selamat),
- Cikun,
- Adam Fauzan asal Sukabumi,
- Angga Framudya asal Sukabumi (selamat),
- Resa Rendy asal Jakarta,
- Imron asal Jakarta,
- Maman asal Sukabumi
- Suhendar asal Sukabumi
- Indra asal Sukabumi
- Hengki asal Palembang (selamat),
- Asep Suryana asal Sukabumi (selamat),
- Wawan asal Jakarta,
- Angga asal Jakarta,
- Lasari asal Ambon (selamat),
- Adam asal Sukabumi,
- Suparman asal Sukabumi,
- Yusuf asal Sukabumi,
- Andri asal Sukabumi,
- Salim asal Sukabumi,
- Damar asal Sukabumi,
- Didin asal Sukabumi,
- Arifin asal Sukabumi,
- Ade Setiyawan asal Sukabumi,
- Heru asal Sukabumi,
- Agus asal Jakarta,
- Saputra asal Jakarta,
- Akmal asal Jakarta,
- Putra asal Jakarta,
- Tomi,
- Anggi asal Cianjur,
- Bayu asal Jawa Timur,