"Di tempatku mahar nggak boleh dipajang," kata warganet.
"Harusnya yang dipajang itu replika, alias uang mainan," komentar warganet.
"Kalau punyaku yang dirangkai uang palsu," timpal warganet.
"Kalau maharku emas, udah dijual buat keperluan kelahiran anakku dulu," balas warganet lain.