Irjen Napoleon Bonaparte Teriak Bukan Koruptor, Begini Respons Polri

Rabu, 06 Oktober 2021 | 15:36 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte Teriak Bukan Koruptor, Begini Respons Polri
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte meninggalkan ruang sidang usai mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (15/2/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri enggan menanggapi panjang isi surat terbuka Irjen Pol Napoleon Bonaparte. Jenderal bintang dua yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pada dua kasus itu baru-baru ini menuliskan sebuah surat terbuka yang salah satunya menyatakan diri bukan koruptor.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan proses hukum kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra yang menjerat Napoleon hingga kekinian masih berlangsung. Sehingga Polri, kata dia, menghormati proses yang tengah berjalan tersebut.

"Itu masih proses, nanti penyidik yang akan menyelesaikan kasus ini," kata Rusdi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/10/2021).

Teriak Bukan Koruptor

Napoleon baru-baru ini berteriak 'bukan koruptor'. Teriakan itu dia tulis dalam surat terbuka.

Dalam surat terbuka, Napoleon menyatakan bukan seorang koruptor seperti yang disebut oleh pengadilan sesat.

"Hari ini aku berteriak, "AKU BUKAN KORUPTOR" seperti yang dibilang oleh Pengadilan sesat itu," tulis Napoleon seperti dikutip Suara.com Rabu (6/10/2021).

Selain itu, Napoleon juga mengaku sudah lama mengalah dalam diam. Dia menyebut terbelenggu oleh 'seragam' yang dikenakannya.

"Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku.. untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan," katanya.

Baca Juga: Tulis Surat Terbuka, Irjen Napoleon: Saya Mengalah Dalam Diam Karena Terbelenggu Seragam

Kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani membenarkan isi surat tersebut. Menurutnya, surat terbuka itu ditulis Napoleon menyikapi sejumlah persolan kasus yang kekinian tengah menjerat Napoleon. Selain terseret kasus dugaan suap, Napoleon diketahui juga terseret dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI