Suara.com - Prabowo Subianto hanyalah satu dari beberapa nama yang diprediksi maju ke bursa pemilu presiden 2024. Beberapa nama potensial lainnya yang sekarang beredar yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Tapi membicarakan Prabowo, seorang menteri berlatar belakang politikus yang dua kali kalah dalam perhelatan pilpres, selalu menarik.
Jika Prabowo maju untuk ketiga kalinya, kira-kira siapa tokoh yang akan dipasangkan dengannya?
Analis politik dari lembaga Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut opsi memasangkan Prabowo dengan Sandiaga Uno atau Anies Baswedan (jika Anies tidak maju sendiri) bisa saja diambil jika Gerindra gagal kawin politik dengan PDI Perjuangan atau memasangkan dengan Puan Maharani.
"Misalnya Prabowo sama Puan nggak ketemu, nggak jadi ini koalisi, peta koalisi nggak jadi, maka Pak Prabowo tentu akan mencari tambahan kursi. Apakah akan tengok ke PKS, tapi tidak mengambil kader PKS, kembali mengambil Sandi atau mengambil Anies," kata Pangi dalam sebuah diskusi di gedung DPR, Kamis (14/10/2021).
Puan seorang menteri berlatar belakang politikus PDI Perjuangan. PDI Perjuangan merupakan partai yang memimpin koalisi untuk memenangkan pasangan Joko Widodo. Puan hampir selalu masuk dalam survei calon presiden dan wakil presiden potensial.
Berbicara mengenai elektabilitas, menurut Pangi, tingkat keterpilihan Prabowo -- kemudian jika dia dipasangkan dengan Sandiaga atau Anies -- sudah tinggi dalam berbagai survei terbaru.
Ini masih bicara tentang Prabowo, belum potensi sejumlah kandidat lain yang elektabilitasnya lebih tinggi.
Analis politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut kans Prabowo untuk memenangkan laga jika maju kembali menjadi peserta pemilu presiden masih 50:50.
Baca Juga: Anies Beri Nama Bayi Cucu Pemilik Warteg di Matraman: Permata Annisa Nusantara
"Bisa menang dan bisa juga tumbang," kata Ujang.
Ujang menyebut elektabilitas Prabowo dalam survei rata-rata hanya 30 persen dan itu merupakan jalan terjal untuk memenangkan pemilu.
"Jika ingin mengkalkulasi dan ingin melihat kemenangan paling tidak elektabilitasnya nembus 70 persen. Ini baru sedikit aman. Yang elektabilisnya tinggi hingga menjelang Pilpres 2024 berpotensi menang. Namun juga bisa tumbang," kata dia.
Prabowo harus berpasangan dengan tokoh yang bisa mengisi kelemahannya dari sisi elektabilitas jika tidak ingin dilibas lawan politik.
"Kemungkinan yang menjadi pesaing Prabowo, bisa Anies atau juga Ganjar. Atau bisa juga yang lain yang nanti muncul di detik-detik akhir. Karena biasanya politik juga selalu menghadirkan kejutan-kejutan," katanya.
Prabowo memang sudah didukung Gerindra di tingkat daerah. Tapi realitas politik bisa berkata lain.