Kemudian meningkatkan peran masyarakat melalui pemilahan pemanfaatan dan pengolahan sampah pada sumbernya.
"Dan meningkatkan kapasitas infrastruktur pengolahan sampah khususnya sampah organik yang mendorong penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recyle)," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut CEO Indonesia Medika dr Gamal Albinsaid yang mengembangkan klinik asuransi sampah mengatakan, inisiatif pembuatan klinik asuransi sampah, karena bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya warga yang sakit, namun tidak mampu berobat karena terkendala biaya kesehatan.
"Berawal dari kisah nyata seorang anak pemulung bernama Khairunnisa yang menderita sakit diare. Penghasilan bapaknya 10 ribu. Saat itu, bapaknya tidak cukup uang untuk berobat, dan dia menemani bapaknya jadi pemulung, akhirnya dia meninggal dunia di gerobak sampah bapaknya dan bisa jadi inspirasi saya dan teman-teman dalam mengembangkan sampah sebagai sumber pembiayaan," kata Gamal.
Karena itu dirinya mengembangkan inovasi kesehatan klinik asuransi sampah sebagai sumber pembiayaan.
"Jadi kami menggunakan sampah sebagai sumber daya yang terbuang menjadi dana kesehatan, lalu kami kembalikan ke mereka sebagai layanan kesehatan dengan bayar sekitar 5 kilogram kardus, atau dua kilogram plastik dengan begitu mereka bisa berobat di klinik kami termasuk BPJS nya mereka bisa mendapatkan layanan operasi rawat inap dan lain sebagainya," kata Gamal.
Pegiat Lingkungan yang juga pembina Bank Sampah Induk (BSI) Gemes Siti Fitriah yang juga hadir mengatakan dalam pengelolaan sampah ada dua metode.
Yakni praktek dan kedua bagaimana memberi inovasi atau meningkatkan sebuah kualitas.
"Di saat kita bisa berkumpul di saat kita bisa ada sesuatu pendekatan terhadap masyarakat. Karena pada basisnya pengolahan sampah itu adalah sesuai dengan bagaimana kita bisa merubah perilaku untuk bagi masyarakat atau manusia seperti kita dalam usia dewasa dan bagaimana kita bisa membentuk membentuk perilaku yang baik terkait pengelolaan sampah untuk diri sendiri untuk," ucap Siti.
Baca Juga: Hari Habitat Dunia, BTN Gelar Akad Kredit Massal 3.000 Unit
Siti menuturkan saat ini bagaimana membentuk perilaku yang baik terkait pengelolaan sampah untuk diri sendiri.