Dalam cuitan tersebut, Fadli juga menyinggung soal ucapan yang dilontarkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Pernyataan Menteri Agama baru-baru ini, yg menyebut @Kemenag_RI hadiah negara untuk ormas keagamaan tertentu, adalah contoh sangat mencolok. Bagaimana bisa seorang pejabat publik yg seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yg memecah belah semacam itu?" ujarnya.
Menurut Fadli, pernyataan yang diucapkan oleh Yaqut tak boleh dilontarkan oleh sosok Menteri Agama.
"Di mana fatsoen-nya sbg pejabat publik? Jika pejabat pemerintah tak berusaha menjaga adab dalam berbicara, lantas siapa yang bisa mengarahkan kita pada persatuan? Justru pejabat semacam ini memecah belah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menyebut Presiden Jokowi kurang peka terhadap hal-hal yang bisa memecah belah bangsa.
"Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden mestinya peka terhadap hal-hal yg bisa memecah belah kita sebagai bangsa. Tapi, kita tak melihat kepekaan itu ditunjukkan," sambungnya.
Ajak Menjaga Negara
Kemudian, dalam cuitan tersebut Fadli Zon juga mengajak bersama-sama untuk menjaga negara dan bangsa dari ancaman perpecahan.
"Tentu saja persatuan bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau Presiden saja. Kita semua juga memikul tanggung jawab tersebut. Itu sebabnya, di Hari Sumpah Pemuda ini saya ingin mengajak, marilah kita sama-sama menjaga bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan," bebernya.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Pemuda Purwakarta Karyanya Asik-asik
Dirinya meminta untuk meminggirkan orang atau kelompok hanya karena memiliki pnadangan politik yang berbeda.