Studi: Sarung Tangan Karet Cemari Makanan Cepat Saji

Sabtu, 06 November 2021 | 15:22 WIB
Studi: Sarung Tangan Karet Cemari Makanan Cepat Saji
DW

Sebuah pertanyaan tentang pemerataan kesehatan

Para peneliti mengutip sebuah proyek yang disebut TENDR, yang "menyimpulkan bahwa ada bukti substansial yang menghubungkan paparan ftalat dengan peningkatan risiko untuk belajar, perhatian, dan masalah perilaku anak-anak."

Wanita hamil dan komunitas kulit berwarna juga berisiko lebih tinggi terkena ftalat.

Ada bukti, tulis para peneliti, bahwa "kontaminasi bahan kimia pada makanan dapat berdampak tidak proporsional pada kelompok yang terpinggirkan."

Mereka menyebutnya sebagai masalah pemerataan kesehatan.

"Daerah yang didominasi orang kulit hitam di New York City memiliki ketergantungan makanan cepat saji yang lebih tinggi daripada daerah yang didominasi orang kulit putih, dan lingkungan orang kulit hitam berpenghasilan tinggi memiliki paparan yang sama dengan lingkungan orang kulit hitam berpenghasilan rendah," tulis mereka.

"Lanskap makanan" seperti itu dapat memengaruhi "perilaku diet" komunitas, kata mereka.

Penelitian masih terbatas

Bukan hanya melalui makanan, beberapa penelitian menunjukkan anak-anak berisiko terkena ftalat ketika mereka menempelkan pensil di mulut dan mengisap penghapus.

Baca Juga: Hits: Bahan Kimia pada Makanan Cepat Saji, Aktor Will Smith Berpikir untuk Bunuh Diri

Kontaminasi ftalat juga dapat merembes ke lingkungan dari penutup lantai dan bahan lainnya saat cuaca panas.

Bahan-bahan ini ada di mana-mana. Penelitian tentang efek ftalat dan plasticizer pengganti sedang meningkat. Penelitian ini hanyalah salah satu dari setidaknya dua penelitian di bulan Oktober ini.

Satu lagi yang diterbitkan awal bulan ini menunjukkan bahwa ftalat dapat "dikaitkan dengan semua penyebab dan kematian kardiovaskular."

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa pengetahuan dan ukuran studi terbatas. Studi terbaru tentang ftalat dalam makanan cepat saji ini menganalisis hanya 64 sampel makanan dan 3 pasang sarung tangan di satu lingkungan dekat lab mereka di Texas, AS. (ha/vlz)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI