"Akibat rangkaian aksi teror tersebut, orang tua VK, terutama ibunya, menjadi ketakutan dan trauma."
Komnas Perempuan mencatat ancaman dan serangan yang menargetkan pribadi Veronica dilakukan dengan mengaitkan unsur ras, agama, dan jenis kelaminnya.
Veronica sudah tinggal di Australia sejak tahun 2019 dan tetap menyuarakan hak-hak warga Papua di dunia internasional.