2. Kekayaan Adalah Kenikmatan Sementara
Tidak ada gunanya mengumpulkan kekayaan dalam hidup kita jika kita tidak peduli dengan orang lain, khususnya orang yang membutuhkan. Hal tersebut tercantum dalam ayat 3-4.
“Dia berpikir bahwa kekayaannya akan membuatnya abadi. Tidak! Dia pasti akan dilempar pada kehancuran. ” (Al-Humazah: 3-4)
Kekayaan hanyalah hadiah yang berlangsung untuk waktu yang sangat singkat. Kekayaan tidak akan di bawa mati. Di sisi lain, akhirat adalah yang abadi. Bagaimana kita masih bisa memiliki kekayaan di kehidupan setelah dunia ini?
Tentunya dengan membagikannya kepada orang lain saat kita masih hidup, dan berdoa memohon harta yang kita miliki menjadi berkah. Hal itu menjadi tabungan kebaikan di akhirat kelak.
3. Perilaku Buruk Akan Menyebabkan Akhir yang Buruk
Dalam Surat Al Humazah ayat 6, 7, dan 8 dijelaskan bahwa pencemooh, penggosip, dan orang-orang yang mengumpulkan harta dan terus menghitungnya akan dilemparkan ke dalam api neraka.
“ Itu adalah api Allah, yang menyala (selamanya), yang dipasang diarahkan ke hati. Sesungguhnya api neraka akan ditutup atas mereka. ” (Al Humazah: 6-8)
Setiap orang akan menuai apa yang mereka tabur. Itulah sebabnya kita harus selalu memperhatikan sikap dan tindakan kita.
Kita akan mendapatkan hasil yang nyata di akhirat, apakah Surga atau Neraka yang akan kita tempati. Ini adalah janji Allah yang pasti akan terjadi suatu hari nanti.
Baca Juga: Surat Al Humazah: Arti dan Maknanya
Kandungan Surat Al Humazah tersebut mengingatkan kita untuk hidup bijaksana, karena hidup kita di dunia ini sangat singkat. Tidak ada kesempatan lagi ketika Allah telah 'meminta' kita untuk kembali bersama-Nya. Semoga Allah selalu memberi kita ketabahan dalam dien-Nya. Amiin.