Kami mengambil langkah darurat guna mencegah kemungkinan terburuk di Jepang, kata Perdana Menteri Fumio Kishida mengenai larangan yang mulai diberlakukan hari Selasa.
Jepang selama ini belum membuka perbatasan internasional untuk turis asing dari mana pun.
PM Kishida juga mendesak warga untuk menggunakan masker dan terus mengikutiprotokol kesehatan sampai rincian mengenai varian Omicron ini diketahui.
Israel juga sudah melarang masuknya warga asing dan Maroko mengatakan akan menghentikan penerbangan internasional selama dua minggu.
Belum ada data Omicron lebih ganas
Meski muncul kekhawatiran akan varian Omicrondi dunia, para ilmuwan mengatakan masih belum jelas apakah memang benar Omicron lebih berbahaya dengan varian virus corona lainnya.
Dr Francis Collins, direktur Institut Kesehatan Nasional di Amerika Serikat mengatakan belum ada data yang menunjukkan varian Omicron ini menyebabkan gejala lebih serius dibandingkan varian sebelumnya.
"Menurut saya memang lebih cepat menular melihat betapa cepatnya virus ini menular di berbagai distrik di Afrika Selatan. Memang memiliki pertanda cepat menyebar dari orang ke orang lainnya, katanya.
Dr Collins mendukung pendapat para pakar kesehatan lainnya yang mengatakan dengan munculnya varian Omicron, warga harus tetap melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu vaksinasi, suntikan 'booster' danpenggunaan masker.
Menurut pakar masalah penyakit menular Amerika Serikat Dr Anthony Fauci diperlukan waktu dua pekan untuk memiliki data lebih pasti keseluruhan mengenai varian Omicron.
Baca Juga: Munculnya Varian Omicron, Bagaimana dengan Nasib Pariwisata?
Salah satu perbatasan darat paling sibuk sekarang dibuka
Sementara itu warga Malaysia yang bekerja di Singapura bisa kembali bertemu dengan sanak keluarga mereka setelah dibukanya kembali perbatasan antar kedua negara yang sebelumnya ditutup hampir selama dua tahun.
Singapura dan Malaysia dihubungkan dengan jembatan yang disebut 'Causeway Bridge' di dekat negara bagian Johor Bahru, salah satu jalantersibuk di dunia.
Warga yang sudah menjalani vaksin penuhmenaiki bus terlihat melintasi perbatasan. Mereka menjalani tes sebelum menaiki bus dan juga setelah tiba di Malaysia.
AP/ABC
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News