![Fenomena langit Desember 2021, hujan meteor Puppid-Velid. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/02/90237-fenomena-langit-desember-2021-hujan-meteor-puppid-velid.jpg)
Hujan meteor tak hanya terjadi sekali, pada 7-8 Desember juga terjadi fenomena serupa yakni hujan meteor Puppid-Velid. Hujan meteor ini titik radiannya ada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor) konstelasi Vela yang juga berbatasan dengan konstelasi Puppis.
Puppid-Velid ini berasal dari sisa debu komet 96P/Machhoiz yang telah mengorbit matahari selama 1,93 tahun. Puppid-Velid dapat Anda saksikan mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbenam pada keesokan harinya.
Intensitasnya ialah 6 meteor/jam di wilayah Sabang hingga 8 meteor/jam di area Pulau Rote.
3. Puncak Hujan Meteor Chi-Orionid (10-11 Desember 2021)
Chi-Orionid merupakan hujan meteor yang titik radiannya terletak berdekatan dengan bintang Chi-Orionid konstelasi Orion. Ia berasal dari sisa debu asteorid 2004 TG10 yang mengorbit matahari dengan periode 3,35 tahun. Hujan meteor Chi-Orionid ini bisa ditonton 50 menit setelah matahari terbenam hingga 25 menti sebelum matahari terbenam keesokan harinya.
4. Komet C/2021 A1 (Leonard) melintas (12 Desember 2021)
Setelah banyaknya fenomena hujan meteor, kini giliran komet yang melintas. C/2021 A1 (Leonard) merupakan komet yang ditemukan oleh G.J. Leonard pada 2 Januari 2021. C/2021 A1 (Leonard) memiliki periode yang telah mencapai 80 ribu tahun. Diperkirakan pada 12 Desember nanti, komet ini akan melintas di dekat bumi dengan jarak terdekat 34.857.000 km.
Namun demikian, komet C/2021 A1 (Leonard) hanya dapat dilihat di wilayah lintang 29 derajat LU atau lebih tinggi dari arah timur dekat konstelasi Ofiukus.
5. Puncak Hujan Meteor Sigma-Hydrid (12-13 Desember 2021)
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Lagi Hoki di Bulan Desember
Sigma-Hydrid merupakan hujan meteor yang letak titik radiannya berdekatan dengan bintang Sigma-Hydrid. Hujan meteor ini adalah kumpulan sisa debu atau benda langit yang pertama kali diamati oleh Richard E. McCrosky dan Annette Posen.