Pria Ini Ungkap Bagaimana Rasanya Ditangkap dengan Tuduhan Terorisme

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 07 Desember 2021 | 15:50 WIB
Pria Ini Ungkap Bagaimana Rasanya Ditangkap dengan Tuduhan Terorisme
Ilustrasi penjara kasus terorisme [Unsplash/Emiliano Bar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia juga mengatakan tidak memiliki kebencian terhadap Australia dan warganya. Ia mengira pihak berwajib akan melihatnya sebagai seseorang yang terjebak dalam masalah keluarga, bukan politik.

"Apapun kepercayaan kami terhadap situasi di luar negeri, semuanya berdasarkan perasaan," kata Imran. "Semuanya adalah karena perasaan saya bagi mereka yang tertindas pemerintah di sana.

"Dan ya, saya sepenuh hati tentang hal ini, tapi bukan berarti saya berniat jahat ... saya percaya mereka tidak melihat saya sebagai ancaman."

Imran dijatuhi hukuman karena dianggap mendanai organisasi terorisme, pelanggaran yang dapat memenjarakannya selama 25 tahun.

Terisolasi dalam tahanan

Ketika di penjara, Imran tidak memiliki akses ke dunia luar. Ia mengatakan tidak boleh menerima telepon di dua minggu pertama meski sudah memintanya setiap hari, dan hanya mendengar perkembangan kasusnya dari tahanan lain.

"Masa itu sangatlah membingungkan. Saya sangat bingung. Tidak tahu apa yang terjadi."

Imran menghabiskan 90 hari dalam tahanan. Ia diberitahu itu demi keselamatannya sendiri.

"

"Jadi ibarat 24 jam lockdown," katanya. "Mereka menyediakan ruangan terpisah yang terhubung dengan ruangan saya. Itu adalah sel lain, yang dinamai pekarangan. Sangat dingin, terbuat dari bata dan beton."

Baca Juga: Kuasa Hukum Tak Terima Sidang Online, Pembacaan Dakwaan Kasus Terorisme Munarman Ditunda

"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI