"Akses vaksin yang adil adalah kunci untuk mengimunisasi populasi, mengendalikan penularan virus dan mencegah munculnya varian baru. Oleh karena itu, upaya internasional harus fokus pada peningkatan cakupan vaksinasi di benua itu," jelas AU.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam pembatasan perjalanan itu dan menyebutnya apartheid.
Menurut Guterres, penutupan perbatasan tak hanya sangat tidak adil dan menghukum, tetapi juga tidak efektif.
"Saya sangat prihatin dengan isolasi negara-negara Afrika selatan karena pembatasan perjalanan #COVID19 yang baru. Orang-orang Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya moralitas vaksinasi yang tersedia dan tidak boleh dihukum karena berbagi informasi kesehatan dengan dunia," cuit Guterres dalam akun Twitternya.