Suara.com - Sosok Wahidi, pria muslim yang telah puluhan tahun bekerja sebagai karyawan gereja menjadi viral. Kisahnya itu telah mengajarkan keindahan toleransi beragama.
Cerita mengenai sosok Wahidi ini dibagikan oleh akun TikTok Katedral Jakarta (@katedraljakarta). Akun ini membagikan perjalanan sampai pengakuan Wahidi yang bisa bekerja di Katedral Jakarta.
Dalam video, terlihat seorang pria mungil duduk di depan gereja. Ia dengan ramah menyapa sejumlah umat yang datang beribadah di gereja dengan senyumnya. Pria itu bernama Wahidi.
"Pemandangan ini sudah sering terlihat oleh kami. Seorang mas Wahidi yang mungil, ramah, dan selalu menyapa umat Katedral Jakarta," kata seorang perempuan dalam video seperti dikutip Suara.com, Minggu (19/12/2021).
Wahidi sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan di lokasi gereja. Ia kemudian mendapatkan pekerjaan tetap sebagai karyawan gereja sejak Oktober 1992.

"Mas Wahidi adalah karyawan Gereja Katedral Jakarta sejak Oktober 1992. Dulu sebelum bekerja sebagai karyawan tetap, mas Wahidi adalah pekerja bangunan di lokasi gereja," cerita perempuan itu.
29 tahun berlalu, Wahidi masih bekerja sebagai karyawan Katedral Jakarta. Ia mengakui tempat bekerjanya itu sudah seperti rumah kedua baginya.
Wahidi juga menceritakan keramahan umat gereja yang baik terhadap dirinya. Menurutnya, umat saat datang beribadah juga selalu menghargai dirinya yang berbeda kepercayaan dengan mereka.
"Sambil sedikit malu-malu, dia berkata bahwa katedral sudah seperti rumah kedua karena umat yang selalu baik dan menerima apa adanya walaupun mas Wahidi beragama Islam," lanjut perempuan itu.
Baca Juga: Viral, Orang Ini Cari Habib Bahar: Jangan Sok Jago Kamu
Bahkan, tidak sedikit umat gereja yang mengingatkan Wahidi untuk beribadah salat terlebih dahulu. Hal ini diakui Wahidi, kerap membuatnya merasa terharu.

"Sambil terharu dia berkata, banyak hlo mbak umat yang sering mengingatkan saya untuk ibadah atau sekedar bertanya, 'Sudah salat belum mas?'" ungkap perempuan ini menirukan Wahidi.
Karena itu, kisah Wahidi diharapkan dapat menebarkan benih kasih dan toleransi antar umat beragama. Terlebih, toleransi beragama bisa dilakukan dari hal-hal yang sederhana.
"Jadi teman-teman, toleransi beragama itu tidak perlu dari hal yang besar. Dari cerita mas Wahidi saja, kita cukup kan merasakannya?" pungkas perempuan ini.
Terakhir, sosok Wahidi juga memberikan pesan langsung terhadap masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk selalu bersemangat dan saling menghormati.
"Salam dari Katedral Jakarta, semangat. Salam toleransi," ucap Wahidi.