Konsolidasi dari partisipasi publik, mulai generasi muda, perempuan, para aktivis, sampai kelompok-kelompok tani hutan, membuahkan hal yang cukup positif. Hal ini karena memang tujuan kita bersama-sama yaitu menjaga negara kita. Target selanjutnya yaitu menanamkan pada diri dan jiwa kita, bahwa menyelamatkan hutan, menjaga kelestarian alam itu adalah bagian besar dari bela negara itu sendiri.
“Memang tidak mudah tugas kementerian ini, karena mulai dari platform kebijakannya, politik, instrumennya seperti apa, di lapangannya bagaimana, termasuk diplomasi internasionalnya. Semua harus ditangani, dan itulah yang kita siapkan,” katanya.
Menteri Siti mengungkapkan, pesan-pesan Bapak Presiden mengenai bela negara mempunyai relevansi yang sangat kuat dalam tugas keseharian jajaran KLHK, dan dalam relevansi HUT Polhut. Relevansi tersebut, disampaikan Menteri Siti, bisa kita rasakan, setidaknya pada lima hal.
Pertama, rela berkorban demi bangsa dan negara. Kita ketahui tidak sedikit senior, rekan, sahabat kita yang gugur dalam tugas, juga keluarga yang harus ditinggalkan dalam tugas-tugas lapangan yang cukup berat.
Kedua, kerja keras untuk melewati masa sulit, seperti beberapa waktu ini, masa sulit pandemi yang begitu rupa kita jaga, sekaligus kita menjaga karhutla sehingga tidak terjadi double disaster, yang bisa jadi berupa kesengsaraan ganda antara pandemi Covid-19 dan asap karhutla di daerah-daerah konvensional karhutla, dan kita bersyukur bahwa hal tersebut tidak terjadi.
Ketiga, bangun optimisme bangsa, berikan jalan keluar dari berbagai kesulitan masyarakat. Sebagaimana terus diupayakan oleh jajaran KLHK seperti kebijakan alokatif dengan keberpihakan pada masyarakat, penanganan dan penyelesaian masalah tenurial, hutan sosial, redistribusi lahan, pemulihan lingkungan dan berbagai upaya mendukung masyarakat menuju pada akses kesejahteraan sosial masyarakat.
Keempat, perkokoh persatuan, tali persaudaraan, saling membantu dan gotong royong dalam menjaga kedaulatan negara. Kelima, optimisme negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara. Seperti selalu kita upayakan menjaga sumberdaya alam kita dan sedapat mungkin mengatasi indikasi hegemoni pihak-pihak lain.
Pada kesempatan tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya juga melakukan penyematan Tanda Anggota Kehormatan Ikatan Polisi Kehutanan Indonesia, kepada empat orang alumni anggota Polhut yaitu Sunandar, Alumni Polisi Khusus Kehutanan Angkatan ke-1 Tahun 1966; Sidarsan, Alumni Polisi Khusus Kehutanan Angkatan ke-2 Tahun 1966; Rasipan, Alumni Polisi Khusus Kehutanan Angkatan ke-2 Tahun 1966, dan Rusdiyanto, Alumni Polisi Khusus Kehutanan Angkatan ke-2 Tahun 1966.
Baca Juga: Hakordia 2021, Siti Nurbaya Ingatkan ASN Jaga Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan