Kekecewaan yang sama juga turut dirasakan oleh Sinta (23). Dia juga termasuk salah satu jemaat yang tidak bisa masuk ke Gereja Katedral, karena tidak mengetahui ada pembatasan jemaat.
"Hampa sih, hampa banget sih, karena harapannya bisa ibadah malam ini," ujar Sinta.
Padahal diakuinya, dia datang ke Gereja Katedral, karena Gereja Stella Maris Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang biasa didatanginya tutup.
"Jadi pindanya kesini," ujar Sinta.
Kendati demikian, diakuinya perayaan Natal tahun ini lebih longgar dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun kata Sinta, sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.
Dia pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, agar pelaksanaan ibadah bisa kembali seperti sediakala.
"Biar bisa kumpul, bisa gereja lagi seperti dulu-dulu lagi. Capek jugakan kayak gini terus," tandasnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan Malam Misa Natal di Gereja Kadetral digelar dengan penerapan protokol kesehatan. Pelaksanaan ibadah juga dilakukan dalam tiga sesi dan terbatas.
Pertama pada pukul 16.00 WIB, dilaksanakan secara daring. Kedua pada pukul 17.30 WIB digelar secara tatap muka dan daring. Kemudian sesi ketiga pada pukul 20.00 WIB, juga secara tatap muka dan daring.
Baca Juga: Misa Natal di Gereja Katedral, Jemaat: Kami Bersyukur, Lebih Semarak Tahun Ini