Rizal Ramli Dijagokan Jadi Capres 2024, Apa Saja Modalnya?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 28 Desember 2021 | 15:19 WIB
Rizal Ramli Dijagokan Jadi Capres 2024, Apa Saja Modalnya?
Rizal Ramli [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, kata Tito, saat ini terbukti Garuda Indonesia di ambang kebangkrutan dengan hutang Rp140 triliun serta PLN terjebak utang Rp451 triliun. 

"Dari fakta tersebut membuktikan  Rizal Ramli sangat paham masalah dan visioner," ucap Tito. 

Keempat, RR disebut merupakan sosok cerdas,  berpengalaman, memiliki kemampuan dengan track record bersih, tidak mempunyai konflik kepentingan, sangat peka terhadap nasib rakyat kecil dan keras jika melihat ketidakadilan.

Kelima, RR dinilai mempunyai konsep dan solusi untuk mengelola sumber daya alam yang menjadi kekayaan Indonesia. Salah satu contoh, ia dinilai gigih memperjuangkan sumber gas alam Masela di darat. Sehingga bisa sepenuhnya diolah dengan berbagai turunan produknya menciptakan tenaga kerja serta memiliki nilai tambah yang sangat besar dibandingkan hanya menjual gas dan diproses di laut. 

"Konsep RR untuk semua produk komoditi  jangan hanya menjual bahan mentah atau raw material, karena negara lain yang memperoleh nilai tambahnya," kata Tito. 

Tito mengatakan, pada poin keenam, walaupun bukan orang partai, pergaulan RR sangat luas dengan semua petinggi partai dan sangat paham politik. 

RR juga sejak awal juga memperjuangkan treshold nol persen, supaya perekrutan pemimpin tidak ditentukan para cukong, karena dari sana sumber dari korupsi merajalela. 

RR disebut sangat paham tentang ketahanan nasional baik dari serangan ekonomi global maupun invansi militer dari utara melalui Laut China Selatan.

Pada masa jabatannya sebagai menkomaritim, RR mengubah nama menjadi Laut Natuna Utara pada peta dunia ke PBB dan diterima, walaupun sampai sekarang RRC mempermasalahkan nama tersebut.

Baca Juga: Sindir Pernyataan Mahfud MD soal Presidential Threshold, RR: Main Pingpong Asal Ngeles

Kedelapan, RR disebut tidak menyukai adanya Islamphobia. Dalam berbagai pernyataannya, RR melihat sebutan radikalisasi, intoleransi sangat tidak tepat bagi Indonesia dengan kerukunan masyarakat sejak dahulu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI