Suara.com - Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak resmi ditunjuk sebagai panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD atau Pangkostrad oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa pada pekan ini.
Putusan ini mencuri perhatian, sebagian besar karena Simanjuntak adalah menantu Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga dikenal sebagai tangan kanan Presiden Joko Widodo. Tetapi Karier Maruli Simanjuntak di sendiri memang cukup mentereng.
Ia mengawalinya dengan lulus dari Akademi Militer pada 1992. Selepas itu, sebagian besar perjalanannya dihabiskan di satuan tempur, khususnya Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra, Kostrad.
![Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak ditunjuk sebagai Pangkostrad oleh Panglima TNI pada Januari 2022. Foto:Pangdam Udayana Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak. [Facebook/Kodam Udayana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/22/76091-maruli-simanjuntak.jpg)
Jabatan strategis pertama yang dia emban adalah komandan Detasemen Tempur Cakra pada 2002. Usai menjabat selama kurang lebih tiga tahun, dia dipercaya menjabat Perwira Pembantu Madya Operasi Kopassus TNI AD dari 2005-2008.
Kemudian, dia lanjut bertugas sebagai komandan Batalion 21 Grup 2 Kopassus TNI (2008-2009), dan dia memperoleh promosi jabatan sebagai komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus TNI AD pada 2009-2010.
Ia yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 Februari 1970, kemudian mengisi posisi wakil komandan Grup 1 Kopassus TNI AD pada 2010-2013, dan lanjut bertugas sebagai komandan Grup 2 Kopassus TNI AD pada 2013-2014.
Ia kemudian dipercaya mengisi posisi asisten Operasi Komandan Jenderal Kopassus TNI AD pada 2014, dan pada tahun yang sama sampai 2016 ia bertugas sebagai komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden TNI.
Grup A Pasukan Pengamanan Presiden TNI bertanggung jawab menjaga, mengawal, dan mengamankan presiden dan pasangan resminya (ibu negara atau suami presiden), dan keluarga intinya 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.
Di manapun para VIP (di Indonesia jamak dikategorikan sebagai VVIP) itu berada dan dalam keadaan atau kepentingan apapun, menjadi medan operasi mereka.
Ia kemudian menjabat komandan Korem 074/Warastratama (2016-2017), wakil komandan Pasukan Pengamanan Presiden (2017-2018), kepala staf Komando Daerah Militer IV/Diponegoro pada 2018, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada 2018-2020.
Posisi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden TNI ini secara tradisional diisi perwira tinggi TNI yang berlatar belakang pasukan komando/khusus dari ketiga matra TNI.
Kemudian dia menjadi panglima Kodam IX/Udayana selama lebih dari setahun, yaitu dari November 2020 sampai Januari 2022.
![Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak ditunjuk sebagai Pangkostrad oleh Panglima TNI pada Januari 2022. [Facebook/Kodam Udayana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/22/99370-maruli-simanjuntak.jpg)
Prestasi
Maruli Simanjuntak dikenal memiliki sejumlah prestasi. Saat menjabat komandan Korem 074/Warastratama dia menerima anugerah komandan Korem terbaik Bidang Program Upaya Khusus Ketahanan Pangan Tingkat Nasional 2016.
Kemudian, Kodam IX/Udayana di bawah kepemimpinan dia juga menerima berbagai penghargaan sepanjang 2021. Beberapa di antaranya Kodam IX/Udayana dinilai sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan Kementerian Pertahanan yang memiliki realisasi anggaran tertinggi berdasarkan penilaian Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali untuk Tahun Anggaran 2020.