Auschwitz, Nama Tempat yang Jadi Simbol Kengerian

Kamis, 27 Januari 2022 | 14:21 WIB
Auschwitz, Nama Tempat yang Jadi Simbol Kengerian
DW

Setelah Dachau, Sachsenhausen, Buchenwald, Flossenbürg, Mauthausen dan kamp wanita Ravensbrück, Auschwitz adalah kamp konsentrasi ketujuh yang secara bertahap didirikan oleh Nazi — dan sejauh ini yang terbesar.

Lokasi di pinggiran kota kecil Owicim di Polandia direncanakan sebagai lokasi kamp dengan ukuran berbeda.

Selain kamp utama (Auschwitz I), dan kamp pemusnahan besar Birkenau (Auschwitz II), di mana krematorium berada, ada kamp eksternal yang lebih kecil serta kamp kerja Buna dan Monowitz (Auschwitz III).

Sejalan dengan keputusan yang diambil pada Konferensi Wannsee, Auschwitz diubah menjadi pabrik kematian sistematis dengan proporsi yang tak terbayangkan pada musim semi 1942.

Sebagai komandan SS dari kamp konsentrasi dan pemusnahan Auschwitz, Rudolf Höss mengatur para penjaga dan seluruh administrasi kamp dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis pembunuhan massal, sampai penggantinya pada November 1943.

5. Zona pengaruh SS

Pada musim semi 1942, 2.000 penjaga keamanan SS telah dipekerjakan di Auschwitz. Pada akhir musim panas tahun 1944, sudah ada lebih dari 4.000 anggota SS bertugas di kamp penampungan itu, ditambah dengan penjaga kamp, juru ketik atau perawat, yang termasuk personel tanpa lencana pangkat.

Di luar kamp penampungan, SS mengelola pemukiman untuk anggotanya dan pekerja beserta keluarganya. Pemukiman untuk sekitar 8000 orang itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

6. Pabrik kematian

Baca Juga: Kisah Sembilan Perempuan yang Selamat dari Tahanan Nazi

Sejak 1942, kamp-kamp di Auschwitz menjadi lokasi pemusnah massal yang dikelola secara sistematis.

Sekitar 80% dari tahanan baru yang tiba di sini langsung dikirim ke kamar gas pada saat kedatangan.

Mayatnya lalu dibakar di kamar-kamar pembakaran. Pada musim semi 1943, oven tambahan dioperasikan di kompleks Auschwitz-Birkenau yang diperluas lagi. SS menguji coba efektivitas kamar-kamar gas dan kamar pembakaran mayat pada sekelompok tahanan.

Setelah dibunuh di kamar gas yang diisi dengan gas Zyklon B, tubuh 1.100 pria, wanita dan anak-anak itu dibakar, dan abunya ditebarkan di danau-danau sekitarnya.

Manajer konstruksi kamp, Letnan Kolonel SS Karl Bischoff, melapor ke Berlin: "Mulai sekarang, total 4.756 mayat dapat dikremasi dalam waktu 24 jam."

Ada tiga jalur kereta apu yang dibangun di Birkenau dengan tujuan mempercepat seleksi dan transportasi orang yang dideportasi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI