2 Kecerdikan Singapura Menurut Guru Besar UI Dalam Bernego FIR dengan Indonesia

Sabtu, 29 Januari 2022 | 21:37 WIB
2 Kecerdikan Singapura Menurut Guru Besar UI Dalam Bernego FIR dengan Indonesia
Guru Besar Universitas Indonesia bidang Hukum Internasional Profesor Hikmahanto Juwana. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Bahkan Singapura mendapat satu keuntungan lagi yaitu perjanjian pertahanan yang di tahun 2007 ditentang oleh banyak pihak di Indonesia bisa efektif berlaku," ujarnya.

Ambil Alih Ruang Kendali Udara Kepulauan Riau

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumukan bahwa Indonesia telah mengambil alih Flight Information Region (FIR) atau ruang kendali udara di Kepulauan Riau termasuk Natuna. Itu disampaikan Jokowi setelah melakukan perjanjian kesepakatan bersama dengan Singapura.

Perjanjian tersebut dilakukan Jokowi dalam pertemuannya bersama Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong dalam agenda Leaders Retreat Indonesia-Singapura di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022).

Karena sudah diambil alih, maka ruang lingkup FIR Jakarta bakal meliputi seluruh teritorial Indonesia.

"Dengan penandatanganan perjanjian FIR maka ruang lingkup FIR Jakarta akan melingkupi seluruh wilayah udara teritorial Indonesia terutama di perairan sekitar kepulauan Riau dan kepulauan Natuna," kata Jokowi dikutip melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/1/2022).

Ilustrasi penerbangan ke Suriname (Pixabay)
Ilustrasi penerbangan.

Setelah adanya perjanjian tersebut, Jokowi berharap kerjasama antar kedua negara terkait penegakan hukum keselamatan penerbangan dan pertahanan keamanan, bisa terus diperkuat berdasarkan prinsip saling menguntungkan.

Sebelumnya, Singapura memegang kendali FIR Kepulauan Riau. Keputusan itu berdasarkan pertemuan International Civil Aviation Organization (ICAO) di Dublin, Irlandia, pada Maret 1946.

Kala itu, ICAO memberikan mandat kepada Singapura untuk mengelola sektor A dan C yakni wilayah udara di atas 8 kilometer sepanjang Batam dan Singapura. Sementara Malaysia mengelola sektor B yang mencakup kawasan udara di atas Tanjung Pinang dan Karimun.

Baca Juga: PRT Indonesia di Singapura Nekat Rekam Majikan Lagi Mandi dan Bagikan ke Tiktok, Dituntut 18 Bulan Penjara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI