Bagaimana Nasib Jakarta Setelah Tidak Menjadi Ibu Kota Indonesia?

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 31 Januari 2022 | 17:39 WIB
Bagaimana Nasib Jakarta Setelah Tidak Menjadi Ibu Kota Indonesia?
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di salah satu kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (10/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti yang dikatakan Kementerian Keuangan, aset negara yang ada di Jakarta, yang terdiri dari Gedung-gedung Kementerian atau Lembaga hingga Istana Negara, rencananya akan disewakan untuk membiayai mega proyek ibu kota.

"Aset yang di Jakarta itu kami optimalkan supaya bisa mendapatkan dana untuk pembangunan di Ibu kota baru," ujar Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan.

"Tidak selalu dijual, bisa juga kita kerja sama-kan dengan diberi waktu 30 tahun atau beberapa tahun, nanti uangnya digunakan di sana," tambahnya.

Ia menyebutkan, aset negara di Jakarta ada sekitar Rp 1.100 triliun.

Apakah semua orang menyambut baik rencana ini?

Yati Dahlia adalah warga yang sudah tinggal di Sepaku, Kalimantan Timur, sejak ia dilahirkan 31 tahun lalu.

Ia mengatakan warga Sepaku "tidak pernah dikonsultasikan" tentang rencana pembangunan yang akan terjadi hanya beberapa kilometer dari rumah mereka.

"Ini bukan hutan. Banyak penduduk asli yang tinggal di sini," katanya.

“Apakah mereka pikir kami hanya pohon di sini? Kami adalah manusia dan kami ingin dimanusiakan. [Pemerintah] harus membantu kami terlebih dahulu daripada memaksakan kehendak mereka.

"Mereka tidak pernah mendengarkan kita di sini."

Baca Juga: Ahok Disebut Punya Pengalaman Memimpin di Ibu Kota Negara, Pengamat: Tentu Ada Plus Minusnya

Pradarma Rumpang, aktivis lingkungan dan koordinator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) di Kalimantan Timur mengatakan rencana relokasi akan semakin memperburuk kerusakan lingkungan yang ada di masyarakat, seperti kurangnya akses terhadap air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI