
Beredarnya dokumen itu langsung mendapatkan atensi yang besar dari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan mengenai dokumen tersebut telah mendapatkan 4.000 retweet dan 8.000 tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam kritikan. Mereka meminta pihak BPJS Ketenagakerjaan memberikan penjelasan mengenai dugaan anggaran dipakai untuk "main golf", sampai menyentil kasus JHT yang hanya bisa cari jika pekerja sudah berusia 56 tahun.
Berikut beragam komentar warganet:
"Ini iuran JHT di investasi ke golf membership maksudnya yah?" tanya warganet.
"Pemerintah giliran kerja ngang ngong ngang ngong tapi ngabisin duit rakyat paling depan," sentil warganet.
"Anjir BPJS ketenagakerjaan disuruh nunggu sampai umur 56 tahun baru bisa cair, ternyata dananya mau dipake main golf? Terkutuk kamu yang pake fasilitas golf pakai duit rakyat itu," komentar warganet.
"Kok malah dianggap aset yak? Harusnya liabilitas gak sih? Karena kewajiban untuk membayar keanggotaan klub golf untuk bos-bos BPJS selama 2018-2019. Bener gak sih bacanya gitu. Ayok anak akuntansi harusnya nih bantu menerjemahkan," tambah yang lain.
"Ini nih yang di takutin BPJS gak akan mungkin cair setelah gue pensiun, sebelum pensiun aja sama pejabat-pejabatnya dipake gak guna kaya gini," kritik warganet.
"Pantesan rakyat disuruh gotong royong BPJS, pejabatnya happy-happy pakai duit BPJS main golf," timpal lainnya.
Baca Juga: Viral Lelaki yang Kedua Kakinya Diamputasi, Cuma Gara-gara Makan Mi Sisa di Restoran!
"Omg, ini baru banget kemarin lihat di berita. Karena BPJS nggak jalan dan nggak memenuhi target, pak Jokowi sendiri yang turun tangan buat mastiin bisa berjalan sesuai target. Dan narasumber juga pada bilang masa masalah BPJS juga pak Jokowi yang harus nanganin," ungkap warganet.