Bagaimana Warga Taiwan Tanggapi Invasi terhadap Ukraina?

Minggu, 27 Februari 2022 | 14:37 WIB
Bagaimana Warga Taiwan Tanggapi Invasi terhadap Ukraina?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina, analis mulai membandingkan dengan nasib Taiwan yang juga menghadapi agresi negara adidaya di perbatasan. Bagi banyak warga lokal, skenario serupa terasa jauh di Taiwan.

Taiwan, sebuah pulau yang dihuni 23 juta penduduk, hanya berjarak 160 kilometer di lepas pantai timur Cina.

Negeri demokratis itu sejak lama diklaim oleh Beijing sebagai bagian kedaulatannya. Dan sejak beberapa tahun terakhir, Cina semakin agresif merundung jiran kecilnya itu.

Kendati begitu, warga Taiwan meyakini invasi Rusia di Ukraina tidak akan serta merta menginspirasi Beijing untuk bertindak.

"Saya kira situasi kami berbeda dengan Ukraina, entah itu dalam hal politik atau relasi antarnegara,” kata Ethan Lin, 40 tahun.

"Cina banyak berkomunikasi dengan Taiwan di sejumlah area, jadi saya kira situasinya tidak segenting itu.”

Faktanya, selasa (23/2) lalu Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan latihan pendaratan di sebuah lokasi rahasia di Laut Cina Timur.

Aksi tersebut menambah panjang deretan provokasi militer Cina terhadap Taiwan. Taipei Jumat (25/2) ini mengumumkan rencana mengadopsi sanksi global terhadap Rusia.

"Kita tidak bisa duduk di tepi sementara negara adidaya besar merundung tetangga yang kecil,” tulis Wang Ting-yu via Twitter.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia dan Ukraina, BBM dan Elpiji di Indonesia Naik Imbasnya Sampai ke Berbagai Sektor

Dia adalah anggota parlemen dari Partai Demokratik Progresif yang menguasai pemerintahan Taiwan. Cina dan Taiwan berpisah sejak pecahnya perang saudara pada 1949.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI