Suara.com - Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu (27/02) di hadapan parlemen Jerman, Bundestag, mengumumkan anggaran pertahanan masif.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk keras invasi Rusia ke Ukraina. Ia menegaskan bahwa Presiden Rusia, Putin bertanggung jawab atas serangan itu.
"Itu tidak manusiawi. Ini bertentangan dengan hukum internasional,” katanya dalam Sidang Istimewa Bundestag pada hari Minggu (27/02).
Scholz memuji keberanian warga Rusia, yang turun ke jalan untuk memprotes pemerintahan Putin dalam beberapa hari terakhir.
Ia menyebutkan bahwa tanggung jawab terberat bukan dipikul oleh warga Rusia, karena mereka tidak menginginkan perang.
"Perang ini akan tetap menjadi perang Putin,” kata Scholz.
Kepada rakyat Ukraina ia berujar: "Kami berdiri di pihak Anda – di sisi sejarah yang benar.”
Modernisasi Bundeshwehr
Kanselir Jerman itu juga mengatakan serangan Rusia ke Ukraina menjadi titik balik untuk memodernisasi militer Jerman, Bundeswehr.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina: Lebih 115.000 Anak dan Perempuan Tinggalkan Ukraina
Dana khusus sebesar satu miliar euro akan dikucurkan untuk proyek persenjataan.
"Kita perlu berinvestasi lebih banyak dalam keamanan negara kita, untuk melindungi kebebasan kita dan demokrasi.''
Jerman mendapat kecaman karena tidak berinvestasi secara memadai untuk pertahanannya dan tidak berbuat cukup untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Pada hari Sabtu (26/02), pemerintah Jerman mengumumkan akan mengirim senjata dan perlengkapan lainnya langsung ke Ukraina untuk membantu pasukan melawan invasi pasukan Rusia.
Bantuan senjata ke Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya mengumumkan Jerman akan mengirimkan senjata langsung ke Ukraina.