Dua tahun Covid: Tiga Kesalahan dan Tiga Hal yang Harus Diwaspadai

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 11 Maret 2022 | 15:01 WIB
Dua tahun Covid: Tiga Kesalahan dan Tiga Hal yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi covid-19 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat dua tahun lalu, pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global.

Ini terjadi dua bulan setelahlaporan tentang virus misterius yang menginfeksi orang-orang di Wuhan, kota terpadat di China tengah. Laporan awal mengatakan virus itu tampaknya tidak mudah ditularkan oleh manusia.

Virus SARS-CoV-2 kemudiandiketahui bisa ditularkanoleh manusia dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Sejauh ini, dilaporkan lebih dari 450 juta orang telah terinfeksi.

COVID-19, penyakit yang ditimbulkannya, hingga saat ini telah menyebabkan lebih dari enam juta kematian, menjadikannya salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah.

Pada hari-hari awal, kita hanya tahu sedikit tentang virus dan COVID.

Berikut adalah tiga kesalahan yang kita sadari seiring berjalannya pandemi, dan tiga hal yang perlu kitawaspadai saat mendekati fase endemik, di mana virus terus beredar di populasi pada tingkat yang relatif stabil.

1. Banyak yang khawatir kita tidak akan mendapatkan vaksin

Pada awal 2020, kitatidak tahu apakah mungkin ditemukan vaksin untuk melawan SARS-CoV-2.

Sebelumnya, ada upaya untuk mengembangkan vaksin untuk sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dua virus corona serupa yang juga menyebabkan wabah abad ini. Beberapa dari vaksin ini memasuki uji klinis, tetapi tidak ada yang disetujui.

Sebelum COVID, vaksin yang tercepat dibuat adalah vaksin untuk gondok, yang memakan waktu empat tahun.

Baca Juga: Sudah Terdeteksi di Australia! Virus Ini DIprediksi jadi Ancaman Global Selanjutnya

Namun, dalam waktu kurang dari 12 bulan, Pfizer/BioNTech berhasil menyelesaikan pembuatanvaksin. Sekarang, kitamemiliki 12 vaksin yang disetujui untuk penggunaan di berbagai belahan dunia, 19 untuk penggunaan darurat, dan lebih dari 100 jenis vaksin lainnya masih dalam tahap uji klinis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI