Cina Tuduh Negara Barat Bertanggungjawab atas Invasi Ukraina

Minggu, 13 Maret 2022 | 12:42 WIB
Cina Tuduh Negara Barat Bertanggungjawab atas Invasi Ukraina
DW

Dari sudut pandang Cina, kebijakan tersebut mengandung aroma permusuhan.

Beijing mengatakan ketika pihaknya menjalankan program Belt Road Initative (BRI) yang mendorong pertumbuhan dan kooperasi di kawasan, UE dan AS sebaliknya membidik permusuhan dengan menjalankan kebijakan Indo-Pasifik yang didominasi agenda keamanan untuk melawan Cina.

Rivalitas dua sistem Pakar politik Universitas Krakow, Michal Lubina, membenarkan betapa "kita sedang mengarah ke Perang Dingin baru, kini dengan Cina sebagai musuh utama.

Dan tentunya strategi Indo-Pasifik negara barat dibuat untuk meredam pengaruh Cina,” kata dia.

Tapi menurutnya Perang Dingin menyaratkan dua pihak yang bertikai. Baik Cina atau Rusia bukan merupakan juru selamat yang digerakkan oleh solidaritas demi perdamaian dunia.

Bukan mentalitas Perang Dingin yang memicu invasi di Ukraina, kata dia, melainkan semata keputusan pemerintah Rusia.

"Tidak ada sedikitpun ancaman dari pihak Ukraina,” terhadap Rusia, kata Lubina lagi.

Sebab itu, dia menganggap pernyataan Cina soal mentalitas Perang Dingin sebagai omong kosong.

Dia sebaliknya menilai Cina tidak hanya terjebak pola pikir perang dingin, tetapi juga bertindak selaras.

Baca Juga: Warga Inggris Bakal Dapat Tunjangan Rp 6,53 Juta Per Bulan Jika Mau Tampung Pengungsi Ukraina

"Karena mereka (Cina dan Rusia) meyakini negara-negara menengah dan kecil tidak pantas punya agendanya sendiri. Saya bahkan berani berkata bahwa tidak akan ada perang seandainya Rusia menanggap serius Ukraina. Karena mereka pastinya juga akan menganggap serius militer Ukraina,” katanya.

Dalam sudut pandang tersebut, negara-negara seperti Ukraina atau Taiwan tidak memiliki hak untuk menentukan nasib, dan sebabnya harus tunduk pada kekuatan yang lebih besar.

Hal ini pernah diungkapkan bekas Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi pada 2010 silam di hadapan negara-negara Asia Tenggara, betapa "Cina adalah negara besar. Negara lain lebih kecil. Ini adalah fakta,” kata dia. rzn/as

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI