Islamic State Baiat Khalifah Baru Dengan Misi Bertahan Hidup

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:18 WIB
Islamic State Baiat Khalifah Baru Dengan Misi Bertahan Hidup
DW

"Baghdadi sebagai khalifah banyak tampil di muka publik, hasilnya di mati. Qurashi sebaliknya, tidak pernah tampil sama sekali, kecuali berkomunikasi dengan sekelompok kecil pembantunya, hasilnya pun dia mati,” kata Schindler.

Sebab itu Abu Hasan diyakini tidak akan terlibat dalam kegiatan operasional, dan fokus menjalin jaringan teror antarbenua.

Dia adalah "satu-satunya faktor yang menghubungkan Afrika Timur dengan Afrika Barat dan Asia Tenggara.” "Jika Anda adalah sebuah gerakan Islamis, Anda membutuhkan titik temu ini.”

IS kini tercatat menggeser Taliban sebagai organisasi teror paling mematikan di dunia. Meski kekuatan terbesar masih terpusat di Suriah dan Irak, jaring ISIS di Afganistan dan Afrika mampu membukukan sejumlah keberhasilan, antara lain serangan di Peshawar, Pakistan, baru-baru ini.

Menurut Indeks Terorisme Global 2021, Afrika kini menjadi medan baru bagi organisasi teror yang terdesak di Timur Tengah. Afrika Sub-Sahara misalnya mencatatkan 48 persen angka korban kematian akibat terorisme.

Adapun kawasan Sahel dianggap sebagai ladang pertumbuhan terorisme paling subur di dunia.

"Secara strategis, ISIS tidak buruk,” kata Schindler. "Afrika misalnya adalah contoh kesuksesan. Mereka kini punya provinsi baru,” imbuhnya. "Masalah terbesar adalah bahwa pemimpin mereka selalu tewas dibunuh. Tidak lama lagi, mereka bisa-bisa kehabisan khalifah untuk dibaiat.” rzn/yp (ap, rtr, afp)

Baca Juga: Akui Pemimpinnya Tewas Februari Lalu, Kelompok IS Umumkan Pemimpin Baru

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI