Dia pikir beberapa perusahaan, termasuk McDonald's, mungkin menghitung bahwa tidak bijaksana untuk membuka kembali, yang akan membuat Rusia lebih terisolasi dan dunia kurang aman.
"Karena ekonomi Rusia menjadi kurang bergantung pada AS dan Eropa, pada dasarnya kita memiliki lebih sedikit faktor ekonomi domestik yang dapat mengurangi kebijakan agresif saat ini," katanya.
Vlad Vexler mengatakan kekaguman Barat yang menyebabkan Rusia merangkul McDonald tiga dekade lalu juga telah bergeser. Ia menyebut Rusia sekarang cenderung lebih anti-Barat.
Anastasia Chubina mengunjungi McDonald's di Moskow minggu lalu karena anaknya ingin makan untuk terakhir kalinya di sana.
Tapi dia acuh tak acuh tentang penutupannya, dan mengatakan orang Rusia akan menjadi lebih sehat jika mereka berhenti makan makanan cepat saji.
"Saya pikir kita pernah hidup tanpanya sebelumnya dan hidup terus berjalan (setelah penutupannya)," katanya.
Pengusaha Yekaterina Kochergina mengatakan penutupan itu bisa menjadi peluang bagus bagi merek makanan cepat saji Rusia untuk memasuki pasar.
"Ini menyedihkan, tapi bukan masalah besar. Kami akan bertahan tanpa McDonald's," katanya.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.
Baca Juga: McDonald's Tutup Semua Gerainya di Rusia