Tak Sanggup Beli Tiket, Begini Keseruan Warga Nonton Langsung MotoGP Mandalika dari Bukit Rangkap

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 21 Maret 2022 | 04:50 WIB
Tak Sanggup Beli Tiket, Begini Keseruan Warga Nonton Langsung MotoGP Mandalika dari Bukit Rangkap
Salah seorang warga mengabadikan pebalap di Sirkuit Mandalika dari atas Bukit Rangkap di Lombok, NTB, Minggu (20/3/2022). ANTARA/Fiqih Arfani.

Penonton dari warga sekitar ini ada yang duduk di aspal, di bebatuan, daun, potongan kardus, tanah, dan lain-lain.

Suasana juga kerap meriah saat melihat pebalap saling salip-menyalip di tikungan. Terlihat sangat jelas, hanya ada satu pohon besar yang sedikit menghalangi.

Moto3 berakhir, penonton sedikit berkurang. Jeda waktu sekitar 30 menit dimanfaatkannya untuk makan dan minum di warung-warung PKL.

Saat Moto2 siap digelar, kembali penonton membeludak. Tak hanya puluhan, tapi ratusan orang rela naik dan berdiri di perbukitan.

Panas memang, tapi terbayar saat melihat pebalap-pebalap memacu keras gas motornya dan saling meliuk-liuk di tikungan.

Tepat ajang Moto2 berakhir, cuaca berubah drastis. Dari yang panas menyengat, mulai turun gerimis hingga deras. Hujan turun sekitar pukul 14.00 WITA, dan hingga pukul 15.30 WITA belum ada tanda-tanda reda.

Awalnya tak terlalu deras, tapi cukup membuat warga berhamburan dan menuruni bukit. Ada yang bertahan menggunakan jas hujan, ada juga yang beranjak dan membiarkan tubuhnya basah kuyup.

Sebagian mereka berlarian mencari tempat berlindung dari hujan. Warung-warung PKL yang awalnya hanya ditempati beberapa pembeli, mendadak penuh, bahkan sampai ada yang rela berdiri.

Ada yang memesan kopi, teh panas, lalu mi instan dan gorengan yang ada di meja. Sambil menunggu hujan reda dan balapan kembali digelar, mereka memanfaatkannya untuk mengisi perut.

Baca Juga: Nonton Langsung, Anies: MotoGP Mandalika Sukses Harumkan Indonesia, Harus Didukung!

Senang

Bagi warga lokal, mendapat izin menonton dari atas bukit membuatnya senang.

Salah satunya Sarinete, warga setempat yang mengaku tak bisa membeli tiket karena harganya yang tidak bisa dijangkaunya.

Pria berusia 60 tahun itu senang karena tak ada larangan dari petugas untuk menyaksikan dari bukit.

"Awalnya saya khawatir tidak boleh naik, tapi ternyata tidak apa-apa. Ada Pak Polisi dan Tentara yang jaga juga di bawah maupun di atas," ucapnya.

Dijaga Aparat

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI