Tidak Ada Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat China Eastern

Selasa, 22 Maret 2022 | 17:11 WIB
Tidak Ada Korban Selamat dari Kecelakaan Pesawat China Eastern
DW

Pesawat itu bukan Boeing 737 Max, pesawat yang dilarang terbang di seluruh dunia selama hampir dua tahun setelah kecelakaan maut pada 2018 dan 2019.

Catatan keselamatan udara Cina telah meningkat sejak tahun 1990-an karena perjalanan udara tumbuh secara drastis.

Sebelum Senin (21/03), kecelakaan pesawat fatal terakhir di Cina terjadi pada Agustus 2010, ketika sebuah Embraer ERJ 190-100 yang dioperasikan oleh Henan Airlines menabrak tanah di dekat landasan pacu di kota timur laut Yichun dan terbakar.

Pesawat itu membawa 96 orang, 44 di antaranya meninggal. Penyelidik menyalahkan pilot atas tragedi itu.

AS siap bantu penyelidikan

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat mengatakan seorang penyelidik senior dipilih untuk membantu penyelidikan kecelakaan pesawat China Eastern.

Administrasi Penerbangan Federal AS, yang mensertifikasi 737-800 pada 1990-an, mengatakan siap membantu penyelidikan jika diminta.

Boeing Co. yang berbasis di Chicago mengaku telah melakukan kontak dengan Dewan Keselamatan AS, seraya mengatakan "dan pakar teknis kami siap membantu penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil Cina.”

Dewan Keselamatan mengatakan pembuat mesin CFM, perusahaan patungan antara General Electric dan Safran Prancis, akan memberikan bantuan teknis pada masalah mesin.

Baca Juga: Kedutaan Besar RI di Beijing Masih Menunggu Data Korban Pesawat Jatuh China Eastern Airlines

Investigasi kecelakaan biasanya dipimpin oleh pejabat di negara tempat kecelakaan itu terjadi, tetapi melibatkan pabrikan pesawat dan penyelidik atau regulator di negara asal pabrikan.

Shahidi mengatakan dia mengharapkan penyelidik untuk menyisir sejarah perawatan pesawat dan mesinnya, pelatihan dan catatan pilot, diskusi kontrol lalu lintas udara, dan topik lainnya.

Berkantor pusat di Shanghai, China Eastern adalah salah satu dari tiga maskapai teratas di negara itu, melayani 248 tujuan domestik dan asing. Pesawat tersebut dikirim dari Boeing pada Juni 2015 dan telah terbang selama lebih dari enam tahun.

China Eastern Airlines menggunakan Boeing 737-800 menjadi andalannya — maskapai ini memiliki lebih dari 600 pesawat dan 109 di antaranya adalah Boeing 737-800. CAAC dan China Eastern mengatakan mereka telah mengirim petugas ke lokasi kecelakaan sesuai dengan prosedur darurat. ha/pkp (AP)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI